Kejadian naas menimpa saudara kita .. ya, kecelakaan KRL jurusan Serpong Tanah abang bertabrakan dengan truk pengangkut BBM. Sebagai jurnaslis tentu saja berita itu sangat menggemparkan... Ternyata tidak seperti yang dibayangkan orang di luar sana, kita bukan senang jika ada peristiwa besar semacam ini, kita justru ikut prihatin dan tidak suka melakukan peliputan persitiwa seperti ini, selain para pejabat yang sulit ditemui, banyak juga para penumpang yang takut melihat kita awak media...
ya,,, saat itu saya yang biasanya diperbantukan dari tim liputan features (kuliner, inspiring person, dan liputan ringan lainnya, ) harus membantu tim di lapangan untuk meliput peristiwa ini. Sungguh luar biasa tekanan yang harus saya hadapi, terutapa otak dan mental. Bagaimana tidak?????? padahal saya hanya disuruh liputan di daerah stasiun Sudirman dan Tanah Abang saja, yang sekiranya tidak terlalu hetic.... tapi disutu otak harus berputar kencang, bukan hanya hitungan jam taipi DETIK,,, saya harus tau jalur mana saja yang ditutup, mencari penumpang yang tidak bisa melewati jalur yang ditutup tersebut, harus izin ketemu humas KRL, harus tau berapa lama lagi jalur Serpong ditutup, semua informasi detail harus saya dapatkan hanya dalam waktu sebentar saja... Owh sungguh mental, fisik, dan otak diuji secara mati-matian ..... Ini pekerjaan yang membuat otak semakin lelah ... betapa hebatnya sang pencari berita itu,,, dalam keadaan yang hetic dan tak terkendali harus mampu menyajikan berita yang aktual... betapa hebatnya mereka,,, sedangkan aku hanya mencari berita ringan saja tak mampu ... owh bodohnya aku ...
Tulisan ini dibuat tepat pukul tiga dini hari,,, dan saya belum merem.. masih harus membuat rundown untuk liputan partisipatif besok pagi .... owh Tuhan... semoga lancar ya... tapi saya ngantuk ..... :)
selamat pagi dunia,,, selamat pagi semuanya,,, selamat pagi untuk ibukku yang pasti sudah bangun di rumah sana,, baik-baik ibu,, doakan anakmu sehat dan sukses :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar